Islamic Book Fair

ya ampun udah lama banget gua ga ngepost disini. kapan majunya coba kalo kaya gini terus, blog ga pernah diisi, status mulu yang diurusi, sudah lah tak usah dipublikasi, itu semua urusan politisi *sok berpantun*

kali ini gua mau share dikit tentang pengalaman gua ke Islamic Book Fair (IBF) yang ada di Istora Senayan belum lama ini.

sebenernya kalo bukan sahabat gua Ismi (@Isminadi) yang ngajak, gua mungkin ga bakalan datang ke sana. ismi mau kesananya naik motor, yaudah gua nurut. gua pun didaulat jadi penunjuk jalan, walaupun sebenernya gua ga gitu hafal sama rute jalannya. karena gua cuma ngandelin jalur busway (memang biasanya kalo kesana gua naik busway) yang gua kira cuma lurus-lurus aja padahal nggak, akhirnya kami pun berangkat dengan modal nekat.

semula perjalanan terasa sangat menyenangkan, namun semua berubah saat kami memasuki daerah HI, gua mulai lupa jalur, setiap ismi nanya "lewat mana?" gua selalu jawab, "ikutin jalur busway aja", karena gua fikir busway cuma punya satu jalur di jalan menuju GBK, ternyata engga, setelah ngikutin jalur busway, tibalah kami di daerah antah berantah. gua pun bingung dan ga enak sama ismi. tapi setelah nanya sana sini tibalah kami di  tujuan. YEEEEAAY ISTORA!

Chibby Chibby *nari saman*
kami kesana hari minggu, di katalog acara, ada talkshow bareng Tere-Liye tempatnya di panggung. nyasar kami pun berlanjut disini, dengan mengandalkan denah book fair yang ada di katalog, gua dan ismi pun mencari panggung. kami sampe muterin Istora 7x (tawaf kalee. . ) tapi tetep aja ga ketemu. gua jadi sangat setuju dengan istilah "Malu bertanya sesat di jalan" saat itu. kami pun bertanya kepada seseorang ber-nametag. dan akhirnya ketemu juga.. 

karena waktu itu gua dan ismi belum solat, kami pun tawaf lagi mengelilingi istora untuk mencari musola. sesudah solat gua dan ismi keliling mencari-cari sesuatu yang bisa gua kasih ke temen gua sebagai kado. gua pun menemukan om om kaya.

setelah keliling, gua balik lagi ke panggung, dengan sedihnya gua liat kalau talkshow
 sudah berganti narasumber. "ahh belum juga foto Tere Liye nya, orangnya udah ga ada" gumam gua dalam hati. daripada menyesali apa yang sudah terjadi. dan ismi pun bergegas keliling" stand yg ada di sekitar panggung. saat di tengah kerumunan, gua melihat seseorang diikuti beberapa orang di belakangnya, keliatannya juga sibuk banget. pas berpapasan, gua baru ngeh kalo itu TERE LIYE! ya ampun speechless #lebay.

capek, pas lagi istirahat di parkiran gua melihat sesuatu yang banyak hidup di jalan jaksa, yap bule. pas lewat depan gua, lagi ribet banget kayanya si bule. ismi nepuk pundak gua dan bilang "lu, itu! dimas beck!" "bukan ya itumah bule banget".

keesokan harinya ismi nonton sebuah acara di stasiun tv swasta yang dibawakan oleh dimas beck, syuting nya di Istora dan lagi ada acara Islamic Book Fair disana. berarti yang kemarin itu beneran dimas beck. gua dan ismi pun diam. 






Komentar

Postingan Populer